Pengertian HIV AIDS sebagai suatu penyakit yang menakutkan bukanlah hal baru. Pemahaman pengertian HIV AIDS ini perlu terus dimasyarakatkan terutama bagi generasi yang baru tumbuh. Hal ini demi mendapatkan pengertian HIV AIDS yang benar tanpa membuat orang-orang yang hidup dengan virus HIV AIDS ( ODHA ) merasa semakin terhina dan terpinggirkan sehingga mereka merasa sudah di neraka sebelum dihisab.
Eufimisme Pengertian HIV AIDS
Pada awalnya, pengertian HIV AIDS begitu mengerikan. Penyakit ini dianggap penyakit kutukan dan hukuman bagi orang-orang yang hidup tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Sang Pemilik Hidup. Tapi, semakin banyaknya orang-orang yang tak bersalah dan tak berdosa termasuk bayi-bayi merah nan lucu yang terjangkit penyakit virus HIV AIDS, pengertian HIV AIDS mengalami perubahan sedikit.
Walaupun tetap dianggap sebagai azab, masyarakat mulai dapat menerima segelintir penderita penyakit HIV AIDS sebagai bagian dari mereka. Pemahaman dari pengertian HIV AIDS yang benar juga membuat masyarakat sadar bahwa yang berhak menentukan orang masuk surga atau tidak hanyalah Allah SWT. Manusia tidak berhak menghukum orang yang terkena virus HIV AIDS.
Tidak ada jaminan bahwa orang yang menderita HIV AIDS itu pasti masuk neraka sedangkan yang tidak terkena virus HIV AIDS, pasti masuk surga. Semakin terbukanya masyarakat akan pengertian HIV AIDS ini membuat eufemisme pengertian HIV AIDS sedikit banyak mengambil andil.
Ketika Eufimisme Pengertian HIV AID Digoyang
Eufemisme yang dipakai dalam memberikan pengertian HIV AIDS adalah sebagai cara mencari jalan tengah bagi para penghujat dan para penderita penyakit HIV AIDS terutama yang tidak berdosa.
Beban batin yang dialami oleh para penderita penyakit HIV AIDS akan semakin memperparah penyakit mereka. Oleh karena itulah sedapat mungkin pengertian HIV AIDS tidak melulu dianggap sebagai hukuman atau azab. Bagaimanapun perasaan keluarga dan para penderita penyakit HIV AIDS yang tertular bukan karena gaya hidupnya yang salah, tetap harus dijaga.
Ketika seorang Tifatul Sembiring memplesetkan pengertian AIDS sebagai ‘Akibat Itunya Dipakai Sembarangan’, Melanie Subono, menulis surat terbuka menanggapi hal tersebut. Dalam suratnya Melanie mengatakan bahwa pengertian HIV AIDS tidaklah sesempit sebagaimana yang diplesetkan oleh sang menteri. Melanie telah melihat bagaimana banyak perawat yang terkena HIV AIDS bukan karena ‘itunya’ dipakai sembarangan tapi karena alat pelindung yang dia pakai ternyata tidak bisa melindunginya seutuhnya.
Peranan Si Sehat dalam Memberikan Pengertian HIV AIDS
Godaan orang baik itu memang merasa baik dan merasa mempunyai hak untuk menghakimi dan menghujat orang lain yang dianggapnya tidak baik. Tidak salah memang tapi mungkin dunia akan semakin indah bila perjuangan untuk menjadi baik dilakukan bersama-sama. Oleh karena itu, pengertian HIV AIDS boleh saja dibuat seseram mungkin tapi nada kalimatnya tetap tidak menghakimi penderita. Bukankah ketika Allah SWT masih memberi waktu bagi hamba-Nya yang berdosa, itu artinya sang hamba masih punya kesempatan untuk bertaubat?
Tidak ada seorang pun yang mau terkena penyakit yang belum tersembuhkan ini. Pasti akan ada goncangan sebelum akhirnya menerima kenyataan pahit terkena virus HIV AIDS. Yang sehat, janganlah menambah beban si sakit. Si sakit belum tentu tahu dari mana dia tertular. Apalagi kalau selama ini kehidupannya normal-normal saja. Lain bagi si sakit yang masuk ke dalam golongan rentan, dia pasti sadar dan mungkin juga lebih menerima kenyataan. Sekali lagi, kita yang sehat ini yang mungkin juga lebih berdosa dari para penderita HIV AIDS tersebut, hendaknya lebih berempatilah dalam memberikan pemahaman pengertian HIV AIDS kepada orang lain.
terima kasih dan saya dapat sebar luaskan teks ini kepada rakan-rakan seluruh dunia