Gejala HIV AIDS setara dengan gejala dendam dan sakit hati? Benarkah? Bila gejala penyakit HIV AIDS menyerang tubuh dan dampaknya kelihatan dari luar, seperti perubahan bentuk tubuh dan cahaya ceria yang semakin redup, yang direfleksikan oleh wajah. Begitupun dengan gejala dendam dan sakit hati. Akibat dendam dan sakit hati, tubuh pun beraksi dengan keras, seperti detak jantung yang semakin cepat dan raut muka garang. Namun, dampak gejala penyakit HIV AIDS mungkin lebih parah dialami oleh penderitanya.

Gejala penyakit HIV AIDS mulai tampak pada periode tertentu. Gejala dendam dan sakit hati bisa tampak pada saat itu juga dan akhirnya menahun. Apa yang dirasakan penderita sebagai gejala penyakit HIV AIDS bisa jadi diperparah karena gejala dendam dan sakit hati. Apalagi kalau gejala penyakit HIV AIDS itu didapatkan dari orang yang selama ini sangat dipercaya semisal pasangan hidup, baik istri maupun suami.

Serangan Awal Gejala HIV AIDS

Nama HIV yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, didapatkan dari sifat yang melekat dengan virus ini, yaitu menyerang kekebalan tubuh atau imunitas manusia. Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome, merupakan kelanjutan dari virus HIV. Dengan kata lain, gejala penyakit HIV AIDS adalah satu kesatuan kekuatan virus yang mematikan kekebalan tubuh manusia.

Serangan yang sangat fatal dari gejala penyakit HIV AIDS adalah ketika semua organ dalam tubuh manusia tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga membutuhkan alat bantu hidup yang akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Selain itu, gejala penyakit HIV AIDS ini juga akan sangat ditakuti oleh siapapun termasuk paramedis yang menanganinya. Banyak kasus paramedis terkena gejala penyakit HIV AIDS setelah terlibat dalam penanganan penderita penyakit HIV AIDS.

Serangan awal penyakit HIV AIDS tidak akan terasa sama sekali karena penyakit yang datang termasuk ringan atau dianggap biasa. Misalnya, flu atau demam yang dalam waktu 2 atau 3 hari sudah sembuh. Tapi, seiring dengan semakin kuatnya virus, maka gejala penyakit HIV AIDS akan semakin menunjukkan taringnya.

‘Sakit-sakitan’ akan menjadi nama tengah penderita gejala HIV AIDS. Sariawan, batuk-batuk, pilek, susah nafas, dada sesak, adalah di antara penyakit yang mulai merapat. Gejala penyakit HIV AIDS yang sedikit lebih parah, yaitu penurunan berat badan yang cukup drastis yang diakibatkan diare atau penyerapan nutrisi yang tidak optimal.pasien gejala HIV AIDS

Sakit Hati karena Gejala Virus HIV AIDS

Jika gejala penyakit HIV AIDS yang didapatkan bukan karena gaya hidup bebas dan narkoba suntik, biasanya ada sekian waktu yang dibutuhkan oleh penderita gejala penyakit HIV AIDS tersebut untuk berdamai dengan dirinya dan menerima keadaannya apa adanya.

Bila rasa sakit hati berubah menjadi dendam, gejala penyakit HIV AIDS yang dideritanya akan semakin parah. Karena dendam dan sakit hati akan membuat virus semakin cepat menyebar. Kalau penyebaran virus dari gejala HIV AIDS ini sangat cepat, tidak mengherankan jika sel kanker akan cepat merambat. Tumor kecil pun akan dengan cepat berubah menjadi kanker.

Dendam Membuat Gejala HIV AIDS Semakin Parah

Penyakit HIV AIDS yang menyerang syaraf bisa membuat penderitanya stress, depresi dan akhirnya putus asa. Ada kisah perampok yang menggunakan suntikan yang berisi darahnya yang telah tercemar HIV AIDS. Rasa tak berharga dan tersisih membuat para penderita penyakit HIV AIDS bertindak nekad.

Dendam dari rasa sakit hati membuat penderita penyakit HIV AIDS yang masih bisa beraktivitas melakukan hal-hal di luar nalar logika sehat. Rasa sakit yang mulai mereka rasakan kadang kala membuat mereka khilaf dan bahkan ada yang bertekad menularkan penyakit mereka ke banyak orang, baik yang telah menyakiti hati mereka maupun orang-orang yang tidak bersalah.

Ketika Gejala HIV AIDS Terdeteksi

Pengetahuan yang memadai akan membuat orang yang mengalami tanda-tanda penyakit HIV AIDS sedikit lebih waspada dan cepat memeriksakan diri. Apalagi kalau beragam penyakit yang dianggap biasa, semisal, flu, diare, batuk, sesak napas, semakin rajin berkunjung, maka bisa dipastikan gejala HIV AIDS itu sudah masuk ke stadium selanjutnya.