Menghadapi berbagai ancaman penyakit, kunci paling penting adalah menjaga pola gaya hidup sehat dengan pola makan dan olahraga yang baik. Jadi, tak hanya memberi pasokan bahan bakar ke tubuh, tetapi juga memperbaiki dan merawat tubuh.

Sebaliknya, gaya hidup tak sehat menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit:

1. Akrab dengan stres
Stress memicu tubuh mengeluarkan hormon dari kelenjar adrenalin bernama kortisol. Kortisol ini menyebabkan timus, kelenjar yang bertanggung jawab terhadap sistem kekebalan tubuh, jadi mengerut sehingga fungsi kekebalan tertekan. Para peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang reaktif terhadap stress, seperti mahasiswa kedokteran yang sedang ujian atau mereka yang sedang merawat pasien penyakit alzheimer, memiliki respon kekebalan yang menurun terhadap penyakit hepatitis B dan virus influenza.
gaya hidup
2. Kurang tidur
Menurut National Sleep Foundation dari AS, tidur juga berkaitan dengan fungsi kekebalan tubuh, khususnya tidur nyenyak. Saat tidur produksi hormon yang bertanggung jawab terhadap sistem kekebalan seperti interleukin-1 meningkat. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kurang tidur menurunkan tingkat produksi limfosit, sejenis sel darah putih yang bertanggung jawab terhadap sistem kekebalan tubuh.

3. Terlalu banyak konsumsi gula, kafein, cokelat, alkohol, dan lemak
Semua itu menekan fungsi imunitas kita. Gula mengurangi kemampuan neutrophil untuk menghancurkan bakteri dan menghambat kerja limfosit. Kadar kolesterol dan lemak yang tinggi menghambat produksi antibodi. Kafein dan alkohol meningkatkan kadar stres. Alkohol juga memangkas vitamin C dan B5 dalam tubuh. Padahal, kedua vitamin ini diperlukan tubuh ketika sedang berperang melawan infeksi. Sebiaknya Anda menghindari kacang dan cokelat selama musim flu karena makanan ini mengandung arginine, zat yang justru mendorong pertumbuhan virus.

4. Kurang gerak
Kalau mau sehat, lakukan olahraga. Menurut American Council on Exercise, olahraga meningkatkan sel pembunuh alami dalam tubuh. Bahkan, gerak badan sedikit saja dapat meningkatkan fungsi kekebalan selama beberapa jam, sehingga mengurangi risiko infeksi dalam jangka panjang.