Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Sifilis pada wanita dapat terjadi karena, diantaranya, tertular melalui hubungan seksual dengan pasangannya.
Penyakit sifilis dapat menginfeksi pada bagian mulut, daerah kemaluan, dan anus. Penyakit sifilis pada wanita ini apabila tidak ditangani secara menyeluruh dan tuntas, dapat juga menyerang organ-organ tubuh lainnya (mata, liver, jantung) yang dapat mengakibatkan kematian.
Penyakit sifilis merupakan penyakit yang sangat serius. Jika seorang wanita mengidap penyakit kelamin sifilis, maka wanita tersebut potensi untuk tertular penyakit HIV AIDS semakin tinggi. Luka yang terbuka akibat penyakit sifilis membuat penyebaran virus HIV AIDS sangat cepat melalui kontak seksual.
Penularan penyakit sifilis bukan melalui tempat duduk toilet, kolam renang, tempat mandi, saling tukar menukar pakaian, dll. Akan tetapi, berciuman dapat menyebabkan tertular penyakit sifilis. Contohnya, apabila seorang suami mengidap sifilis yang menimbulkan gejala di bibir, dan pada luka di bibir orang tersebut terbuka maka penyakit sifilis yang diderita suaminya dapat menularkan kepada istrinya apabila berciuman. Sifilis pada wanita juga dapat menularkan kepada bayinya melalui proses melahirkan, apabila dia menderita penyakit sifilis ketika hamil.
Dalam kasus penyakit sifilis pada wanita hamil, sifilis dapat mengakibatkan keguguran, cacat dan kematian bayi pada saat proses melahirkan. Pada beberapa kasus, bayi yang tertular dari wanita yang mengidap sifilis dapat juga tidak menimbulkan gejala penyakit sifilis pada awalnya. Akan tetapi, jika penyakit sifilis tersebut tidak ditangani dengan benar, maka bayi tersebut akan menimbulkan gejala beragam penyakit pada beberapa minggu kedepan.
Bayi yang tertular penyakit kelamin sifilis dapat menimbulkan gejala seperti luka-luka pada bagian tubuhnya, kulit bayi berwarna kekuningan, kondisi tubuh panas dingin, anemia dan kerusakan pada organ liver bayi tersebut.
Sifilis pada wanita dapat ditemukan melalui dua cara, yakni: pemeriksaan sample darah di laboratorium dan pemeriksaan secara mikroskopik pada cairan luka yang timbul di tubuh seseorang. Pemeriksaan cairan yang terdapat pada luka akibat penyakit sifilis ini hanya bisa dilakukan apabila penyakit sifilis tersebut berada pada fase primer dan sekunder.
Siapa saja yang berpotensi tertular oleh penyakit sifilis, sebenarnya semua wanita yang telah aktif secara seksual berpotensi untuk tertular penyakit kelamin sifilis dan segeralah memeriksakan diri anda apabila:
- Anda merupakan wanita hamil. Semua wanita hamil, selain pemeriksaan TORCH dan ACA, ada baiknya pula pemeriksaan sifilis dilakukan.
- Anda mempunyai beberapa gejala sifilis pada wanita.
- Anda atau pasangan anda berpotensi tertular penyakit kelamin menular (seperti, memiliki atau pernah berhubungan badan tanpa pengaman dengan beberapa pihak)
- Anda berprofesi sebagai wanita tuna susila.
Bagaimana caranya agar para wanita terhindar dari penyakit sifilis, berikut adalah tips agar para wanita bisa terhindar dari bahaya penyakit siflis:
- Pencegahan pertama dan yang utama terhadap penyakit sifilis adalah tidak berhubungan seksual dengan yang bukan muhrimnya. Cara ini merupakan pencegahan yang paling efektif terhadap penyebaran sifilis pada wanita.
- Gunakan pengaman (kondom). Penggunaan kondom atau pengaman dapat menurunkan resiko tertular penyakit sifilis pada wanita dan pria. Akan tetapi, perlu diingat, bahwa kondom tidak dapat 100% mencegah anda tertular penyakit sifilis, karena luka yang ditimbulkan oleh penyakit sifilis dapat timbul di daerah yang tidak tertutupi oleh kondom.
- Hindari konsumsi obat-obat terlarang dan alkohol. Aktifitas ini dapat menimbulkan dan menjerumuskan anda kepada aktifitas seksual yang tidak sehat, seperti tidak menggunakan kondom .
Demikian artikel sifilis pada wanita ini kami sajikan, semoga bermanfaat.
Komentar Terakhir