Tingginya jumlah pengidap penyakit diabetes melitus ( DM ) pada kaum ibu hamil menyebabkan tinggi pula risiko terjadinya gangguan pada janin. Penelitian yang dilakukan IF Casson dan rekan dari University of Liverpool, Inggris, menyebutkan bahwa bayi berisiko mengalami gangguan kongenital 10 kali lebih besar dari ibu hamil dengan penyakit diabetes tipe 1. selain itu, penelitian yang dilakukan terhadap 462 kehamilan menunjukkan peningkatan risiko bayi lahir mati lima kali lipat sehingga meningkatkan angka mortalitas perinatal.

Penelitian lain dilakukan di Universitaire Vaudois, Lausanne, Swiss oleh Sandra Ullmo, Yvan Vial dan rekan tahun 2003-2005. Studi retrospektif terhadap 87 kehamilan dengan penyakit diabetes itu, 16 adalah penyakit diabetes tipe 1, 17 penyakit diabetes tipe 2 dan 54 adalah penyakit diabetes gestational. Hasil penelitian yang dirilis pada Eroupean Heart Journal menunjukkan, ibu hamil yang menderita penyakit diabetes tipe 1 maupun 2, janinnya memiliki risiko tinggi terhadap pembesaran salah satu ventrikel jatung (pathologpenyakit diabetes ibu hamilic ventricular hipertrophy) dibandingkan dengan perempuan yang mengalami penyakit diabetes selama kehamilan saja atau penyakit diabetes gestational.

Namun, penyakit diabetes gestational yang diidap ibu hamil tidak boleh diremehkan. Sebab, hal ini akan memicu sel yang makin tidak peka terhadap insulin akibat perubahan hormon pada ibu hamil, yaitu hormon estrogen dan kortisol yang merupakan hormon penting pada masa kehamilan, terutama pada minggu ke 20 sampai 24 kehamilan.

Wanita dengan riwayat penyakit diabetes pada ibu, obesitas atau kegemukan, merokok, pernah melahirkan bayi besar, berisiko mengalami penyakit diabetes gestational. Pemeriksaan sejak awal kehamilan atau pada usia kehamilan empat minggu bisa mendeteksi adanya penyakit diabetes gestational.

Bila sudah dideteksi, bisa dilakukan olahraga, konsumsi karbohidrat kompleks, protein dan lemak esensial serta hal lain, guna mencegah penyakit diabetes gestational. Tindakan penceahan akan menurunkan risiko gangguan pada ibu hamil maupun janin, seperti pre eklampsia pada ibu maupun gangguan pada saat bayi laki-laki beranjak dewasa.

Hasil penelitian yang dilaukan oleh Caroline A. Crowther dari Bagian Kebidanan dan Kandungan, University of Adelaide, memperlihatkan bila penyakit diabetes melitus terkontrol dengan baik, umumnya tak menimbulkan efek buruk pada pertumbuhan bayi. Penanganan sejak dini dan memadai pada ibu hamil dengan penyakit diabetes gestational menurunkan risiko terjadinya komplikasi serius pada janin secara nyata.

Itu sebabnya, bagi perempuan dengan penyakit diabetes melitus tipe 1 dan penyakit diabetes gestational, perlu penanganan khusus seperti mengontrol kadar gula darah jauh sebelum terjadinya konsepsi atau pembuahan.