Mari kita mencermati penyakit dan penularan hepatitis C untuk membantu kita memiliki cukup pengetahuan mengenai penyakit berbahaya sehingga bisa melakukan berbagai tindakan antisipasi yang diperlukan.

Melalui media apa saja penularan penyakit hepatitis C bisa terjadi?
Bagaimana proses penularan penyakit hepatitis C?
Penularan penyakit hepatitis C bisa melalui hal-hal berikut ini, diantaranya:

Penularan hepatitis C bisa melalui transfusi darah

Pada dasarnya penularan penyakit hepatitis C yang paling umum terjadi adalah melalui aliran darah. Ketika kita berinteraksi dengan penderita hepatitis C di mana terdapat salah satu bagian tubuhnya yang luka atau berdarah kemudian darah tersebut secara tidak sengaja menempel pada bagian tubuh kita yang luka, maka proses penularan penyakit hepatitis C akan terjadi. Peristiwa lain tentang penularan penyakit hepatitis C misalnya dalam proses transfusi darah. Pada proses tersebut, bila si pendonor memiliki penyakit hepatitis C, maka secara otomatis penularan virus hepatitis C juga akan terjadi.

Itu sebabnya, bila kita ingin menjadi pendonor darah atau penerima donor kita harus benar-benar mewaspadai kemungkinan yang buruk tersebut. Karena bisa saja terjadi penularan penyakit hepatitis C ketika kita melakukan proses transfusi darah, baik tertular secara langsung maupun melalui jarum suntik yang digunakan.

penularan hepatitis C
Penularan penyakit hepatitis C bisa terjadi melalui hubungan seksual

Bagi pasangan yang sudah menikah, aktivitas seksual bisa rentan terhadap penularan penyakit hepatitis C bila salah satu pasangan memiliki penyakit hepatitis C. Berhubungan seksual saat masih menstruasi juga bisa menjadi perantara penularan penyakit hepatitis C.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri yang salah satu pasangannya mengidap penyakit hepatitis C. Idealnya memang sebelum menikah dilakukan tes terlebih dahulu agar masing-masing pasangan tahu akan kelemahan pasangan lainnya termasuk penyakit yang mungkin diderita, sehingga, bila salah satu pasangan diketahui terkena penyakit, upaya pencegahan penularan dan pengobatanpun bisa dilakukan.

Misalnya, ketika pasangan suami istri tersebut tahu bahwa salah satu pasangannya mengidap penyakit hepatitis C, maka mereka bisa mencegah penularan penyakit hepatitis C dengan cara memakai alat pengaman saat berhubungan badan seperti kondom, tidak berhubungan badan saat istri sedang haid atau menstruasi, dan rajin melakukan check up ke laboratorium mengenai kesehatan tubuhnya. Penularan penyakit hepatitis C melalui hubungan seksual juga bisa terjadi pada mereka yang biasa melakukan seks bebas, suka berganti-ganti pasangan seksual dan kaum homoseksual.

Menggunakan benda pribadi secara bersama-sama

Penularan penyakit hepatitis C bisa melalui benda-benda pribadi yang dipergunakan sehari-hari secara bersama, misalnya: gunting kuku, silet atau pisau cukur, sikat gigi, dan peralatan sejenis lainnya.

Penggunaan jarum suntik

Sumber penularan terbesar dalam kasus penularan hepatitis C adalah penggunaan Jarum Suntik yang digunakan di antara para pengguna narkoba.
penularan hepatitis C melalui jarum suntik
Jarum suntik selain berpotensi menularkan HIV AIDS juga penularan Hepatitis C ( HVC ). Berjangkitnya HIV AIDS memperburuk situasi penyakit hepatitis C. Bukan rahasia lagi bahwa para pengguna narkoba dan penderita HIV AIDS banyak yang mengidap hepatitis C. dan tragisnya, kasus penularan hepatitis C masih kurang mendapat perhatian khusus dari pemerintah bahkan dunia.

Ini berbeda dengan penyakit-penyakit virus lain seperti HIV AIDS. Padahal pengidap penyakit hepatitis C jumlahnya 10 kali lipat HIV AIDS. Diperkirakan 10%-30% penderita HIV AIDS terdeteksi mengidap virus hepatitis C.

Virus HIV AIDS memperbesar risiko sirosis hati dan mempercepatnya menjadi makin parah. Karena sifat virus hepatitis C ( VHC ) yang mudah menular itulah, menurut perkiraan WHO jumlah pengidap hepatitis C di seluruh dunia mencapai 170 juta atau 3% total populasi dunia dengan pertambahan 3-4 juta infeksi baru setiap tahun. Dengan perhitungan yang sama, penderita virus hepatitis C ( VHC ) di Indonesia diperkirakan mencapai 7 juta orang. Virus hepatitis C ( VHC ) dianggap sangat berbahaya karena virusnya tergolong sangat produktif dan bisa memicu terjadinya hepatitis C kronis pada 70-80% penderitanya.

Namun demikian kita tidak perlu takut untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki penyakit hepatitis C. Penularan hepatitis C tidak akan bisa melalui hal-hal seperti ini:

  1. Bergaul seperti biasanya
  2. Berpelukan
  3. Mengobrol biasa
  4. dan kegiatan semacamnya

Itu sebabnya, untuk menghindari penularan penyakit hepatitis C berikut ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan, yaitu:

  1. Selalu menjaga kebersihan alat-alat pribadi dan tidak pernah meminjam alat-alat pribadi seperti sikat gigi atau alat cukur pada orang lain.
  2. Bila kita ingin mendonorkan darah sebaiknya cek kesterillan dari jarum suntik. Ingat, jarum suntik bisa berisiko terhadap penularan penyakit hepatitis C.
  3. Bila kita akan menikah, tak ada salahnya untuk menanyakan serta berterus terang juga tentang penyakit masing-masing.

Kekurangpahaman akan cara-cara penularan penyakit hepatitis C bisa membuat seseorang tertular secara tidak sengaja. Itu sebabnya penting bagi kita untuk mengetahui apa saja yang bisa menjadi sebab penularan hepatitis C tersebut.