Sastrawan Yunani, Homerus, menyebutkan minyak zaitun “cairan emas’. Dalam kebudayaan Yunani kuno, minyak zaitun kerap dipakai para atlet untuk melumuri tubuh agar tambah bercahaya. Jasad para martir, juga orang kudus, dilumuri minyak ini supaya wangi.

Minyak zaitun, bagi kebanyakan orang Eropa terutama di seputar Mediterania. Lebih dari sekadar bahan makanan. Minyak Zaitun menjadi sumber energi sekaligus obat, mengandung unsur magis, dan sumber kekaguman yang tiada pernah habis serta oase bagi meningkatnya kesejahteraan serta kekuasaan.

Pohon zaitun dianggap sebagai sumber kemakmuran, kemuliaan, dan kedamaian. Daunnya kerap dipakai untuk memahkotai mereka yang memenangi permainan dan perang. Minyaknya untuk meminyaki kepala orang-orang yang hendak dilantik sebagai kepala suku atau raja.

Mahkota dari pohon zaitun merupakan simbol berkat dan pemurnian, dan secara ritual dipersembahkan untuk para dewa-dewi serta figur-figur untuk memiliki kekuatan. Contohnya, makam Raja Tutankhamen dari Mesir.

Paling Menyehatkan

Kekaguman ini cukup beralasan karena manfaat minyak zaitun untuk kesehatan memang banyak. Pada dasarnya khasiat minyak zaitun terletak pada kandungan asam lemak tunggal tidak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (monounsaturated fatty acid = MUFA).

Penelitian atas minyak zaitun dan aterosklerosis ( proses mengeras dan tertutupnya pembuluh darah akibat plak lemak dan mengakibatkan terjadinya serangan jantung dan stroke ) mengungkap bahwa partikel-partikel kolesterol jahat “LDL” yang mengandung MUFA dari minyak zaitun tidak mudah teroksidasi. Padahal, oksidasi ini yang menyebabkan kolesterol menempel pada dinding pembuluh arteri dan akhirnya membentuk plak.

Penelitian lain mengungkap bahwa senyawa polifenol dalam minyak zaitun, termasuk oleuropein, mampu menghambat adhesi sel-sel monosit di sepanjang pembuluh darah. Adhesi adalah bagian dari proses aterosklerosis.

Seseorang yang mengganti konsumsi lemak jenuh dengan minyak zaitun menunjukkan penurunan total kolesterol sekitar 13,4 persen dan kolesterol LDL sampai sekitar 18 persen. Penurunan ini terjadi bila yang digunakan hanya minyak zaitun. Bukan sekadar menambahkan minyak zaitun, sementara masih menggunakan minyak jenis lain.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Medical Science Monitor menyebutkan bahwa asupan 2 sendok makan minyak zaitun setiap hari pada sekelompok orang berusia 64-71 tahung menghasilkan penurunan total kolesterol dan LDL. Konsentrasi rata-rata total kolesterol turun sampai 0,818 mmol/L dan konsentrasi rata-rata LDL sampai 0,782 mmol/L.

Tiga penelitian lain (Valavanidis, Morella dan Masella) menyebukan bahwa efek menyehatkan minyak zaitun terhadap jantung tidak hanya karena kandungan MUFA yang tinggi, tetapi juga karena kosentrasi antioksidannya cukup banyak, termasuk klorofil, karotenoid, senyawa polifenol tirosol, hidrotirosol dan oleuropein, juga vitamin E (a-tokoferol).

Obat Tradisional Kanker Payudara

Kandungan gizi dan zat aktif fenol yang manfaatnya sama dengan antioksidan pada minyak zaitun tidak hanya dapat menjadi obat tradisional serangan jantung, melainkan juga bisa menjadi obat tradisional penyakit kanker payudara.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Annals of Oncology menyebutkan bahwa MUFA minyak zaitun mampu mengurangi ekspresi Her-2/neu (unsur yang mendukung menganasnya sel tumor).

Tingginya tingkat Her-2/neu ditemukan pada satu dari lima penderita penyakit kanker payudara, terutama resisten terhadap perawatan.

Dalam penelitian ini, sang ilmuwan, Menendez dan koleganya dari Northwestern University di Chicago mengekspos dua strain sel kanker payudara yang cukup agresif terhadap asam oleik, hingga kadar Her-2/neu turun sampai 46 persen.

Penelitian ini melibatkan 755 wanita di Pulau Canary dan menyimpulkan bahwa penggunaan minyak zaitun melindungi para wanita dari penyakit kanker payudara.

Para ilmuwan ini pun menyarankan agar setiap hari setidaknya mengonsumsi 8,8 gram minyak zaitun untuk mengurangi risiko penyakit kanker sampai 73 persen.

Gula Darah Turun, Radang Berkurang, Asma Hilang

Minyak zaitu juga data menjadi obat tradisional penyakit diabetes. Sebuah penelitian menunjukkan manfaat minyak zaitun bagi penderita diabetes ( diabetesi ). Kadar gula darah diabetesi yang mengonsumsi makanan yang mengandung minyak zaitun terkontrol dibanding mereka yang menjalani diet rendah lemak.

Minyak zaitun ini juga menurunkan kadar trigliserida darah. Kadar trigliserida darah pada diabetesi biasanya cenderung meninggi dan ini berkaitan dengan tingginya risiko penyakit serangan jantung.

Konsumsi rutin minyak zaitun juga mampu menjadi obat tradisional penyakit asma dan rheumatoid arthritis. Asam lemak tidak jenuh tunggal dalam minyak zaitunlah yang digunakan tubuh untuk memproduksi substansi yang berfungsi sebagai antiperadangan. Dengan menurunkan peradangan, lemak-lemak ini akan mengurangi gejala artritis yang cukup berat dan mungkin juga mengurangi asma berat.

Peradangan yang sama pada terjadinya tulang keropos juga bisa dicegah dengan asupan minyak zaitun. Efek baik ini ada pada senyawa yang terdapat pada polifenol, yakni oleuropin and hidroksitirosol.

Komponen kecil dari minyak zaitun murni yang dinamai squalene, betasitosterol dan tirosol dapat menjelaskan mengapa diet mediteranian dapat mencegah penyakit kanker dan memelihara jantung serta pembuluh darah.

Temuan para ahli yang dipublikasikan dalam Jurnal Free Radical Biology and Medicine menjelaskan bahwa produksi radikal bebas yang berlebih dan peradangan akibat penggunaan asam lemak omega 6 (ditemukan dalam daging, jagung, minyak bunga matahari) oleh tubuh menyumbang kejadian penyakit kanker dan penyakit kardiovaskular.

Para ilmuwan menyelidiki efek squalene, beta-sitosterol dan tirosol pada sejumlah radikal bebas termasuk efek peradangan yang ditimbulkan oleh lemak omega 6 (metablit asam arachidonat). Hasilnya, senyawa dalam minyak zaitun ini mampu menghambat produksi radikal bebas dan melumpuhkannya.

Minyak Zaitun Sebagai Obat Tradisional Kanker Usus

Minyak zaitun juga dapat berfungsi sebagai obat tradisional penyakit kanker usus. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology and Community Health menyebutkan bahwa konsumi minyak zaitun bisa melindungi dari serangan penyakit kanker usus.

Para ahli menganalisis informasi tersebut dari sumber data yang dimiliki International Agency for Research in Cancer (IARC) antara tahun 1987 sampai 1992, juga data dari badan dunia yang mengurusi masalah pangan, Food and Agricultural Organization (FAO), PBB.

Sementara itu, konsumsi minyak zaitun secara detail diperoleh dari The International Olive Oil Council yang dikumpulkan dari 28 negara (kebanyakan negara Eropa), diantaranya Inggris (United Kingdom), Amerika Serikat, Brasil, Kolombia, Kanada dan Cina.

Dari data ini diketahui bahwa konsumsi minyak zaitun menyebabkan peningkatan diamine oxidase (DAO). Ini adalah encum yang mengatus siklus hidup sel dalam pencernaan. DAO jelas sangat penting bagi usus karena sel-sel yang hidup di dalamnya akan terus menerus berganti, sehingga sel-sel abnormal pun bisa dikurangi.

Selain itu, minyak zaitun juga disebut dapat mengurangi produksi asam empedu yang dinamai asam deoxycylic. Pengurangan ini penting karena berlebihnya asam empedu akan menurunkan aktivitas DAO.

Para ahli menyebutkan, penyakit kanker usus banyak terjadi akibat asupan daging merah dan kurangnya serat dari sayur mayur dan buah-buahan. Minyak zaitun dalam hal ini membantu proses pembersihan usus. Fungsinya tidak menggantikan sayur, melainkan melengkapinya.

Pereda Nyeri Yang Aman

Sebagian besar dari Anda tentu pernah mengalami sakit kepala, dari mulai nyeri, kepala seperti berputar, serasa ditusuk dan sebagainya. Kalau sudah begitu, terpikir untuk segera mencari aspirin atau bahan yang mengandung ibuprofen sebagai pereda nyeri. Padaobat tradisional minyak zaitunhal, bahan-bahan ini cukup berbahaya bagi kesehatan karena mengandung bahan kimia yang sulit dimetabolisme tubuh.

Lantas, apa yang mesti dilakukan? Ternyata ada satu bahan yang cukup aman dan bekerja mirip ibuprofen untuk mengurangi nyeri, yakni minyak zaitun.

Dalam sebuah pertemuan para ahli molekular gastronomi di Sicily yang diadakan oleh Universitas Pennsylvania, seorang ahli biologi, Gary Beauchamp, menganalisis minyak zaitun murni yang diperoleh dari perasan buah zaitun segar. Ia menjelaskan bahwa bahan ini mampu bertindak seperti layaknya ibuprofen, obat penghilang nyeri.

Gary dan timnya menamai penemuan ini sebagai Oleocanthal dan menemukan bahwa meski ada perbedaan bahan kimia, efek yang ditimbulkan minyak zaitun murni ini setara dengan boat nonsteroid antiinflamatori (NSAID-nonsteroid antiinflammatory drug) dalam mengurangi rasa nyeri. Demikian ditulis oleh Gary dalam Jurnal Pengetahun Alami (Science Journal Nature).

Temuan ini penting karena para ilmuwan percaya bahwa meningkatkan peradangan merupakan gejala yang kerap ditemui di berbagai penyakit seperti stroke, penyakit jantung koroner, penyakit kanker payudara, dan penyakit kanker paru-paru.

Setara Ibuprofen

Senyawa yang terkandung dalam ibuprofen yang disebut oleocanthal pada dasarnya berfungsi memblokir rasa nyeri. Bahan inilah yang kerap kita temui ada dalam obat-obat jenis NSAID. Demikian diungkapkan oleh Paul Breslin dari Monell Chemical Senses Centre di Philadelphia dan koleganya dalam Journal Nature bulan September 2006.

Menurut Breslin dan koleganya, oleocanthal yang bisa diperoleh lewat ekstrasi buah zaitun segar memiliki sensasi menyengat yang cukup kuat saat berada di tenggorokan. Ini adalah petunjuk bahwa aktivitas farmakologinya sedang berjalan. Hal yang sama juga terjadi bila kita minum obat antiradang.

Dalam sebuah uji coba dengan minyak zaitun premium yang berbeda, para ahli kimia menemukan hubungan positif antara kadar oleocanthal dan intensitas kerjanya dalam proses penyembuhan darang tenggorokan. Hasil yang sama juga diperoleh saat para ahli membuat oleocanthal sintesis. Menurut para ahli kimia ini, oleocanthal seperti ibuprofen menghambat enzim COX, yang menimbulkan rasa nyeri.

Menurut mereka, setidaknya konsumi 50 gram sehari setara dengan konsumsi 10 persen ibuprofen yang direkomendasikan untuk mengurangi rasa sakit pada orang dewasa. Karena itu, konsumi minyak zaitun secara teratur dalam jangka waktu lama memiliki manfaat yang sama dengan ibuprofen.

Temuan adanya zat pereda nyeri dalam minyak zaitun menjelaskan pula mengapa diet mediteranian sangat baik untuk kesehatan. “Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi oleocanthal dalam jangka waktu lama dapat melindungi kita dari beberapa penyakit karena bekerja seperti ibuprofen yang menghambat enzim COX,” tulis Breslin.