Seperti serdadu, sistem kekebalan tubuh bertugas menjaga agar tubuh terhindar dari serangan penyakit. Sayangnya, serdadu itu tak selalu siaga selama 24 jam. Agar serdadu tetap oke, meniran bisa dimanfaatkan. Meniran adalah imunomodulator alami yang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh. Meniran (Phyllanthus niruri L), termasuk family Euphorbiaceae, merupakan satu tumbuhan obat asli Indonesia yang sering digunakan masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Meniran juga berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh.
Tidak berlebihan jika analogi serdadu diberikan kepada sistem imunitas tubuh. Sebab, fungsi utama sistem imun memang menghadang gangguan kesehatan dalam bentuk apapun, baik dari dalam maupun luar tubuh. Yang bisa terjadi setiap saat.
Saat stres, misalnya, otak mengeluarkan kortisol yang ujung-ujungnya menekan sistem imunitas tubuh. Akibatnya, kuman yang mestinya di basmi jadi merajalela.
Ada banyak kondisi yang bisa mengganggu kerja sistem imun dalam melindungi tubuh. Diantaranya pengaruh alam (pergantian musim atau cuaca), wabah penyakit, pola hidup dan pola makan yang tidak sehat, lingkungan berpolusi, atau menderita penyakit tertentu.
Artinya, di zaman modern yang penuh dengan beban rutinitas dan aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran, manusia tidak bisa menghindari dari kondisi yang merugikan tubuh.
Tiga Fungsi Imun
Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit juga prima.
Pada bayi baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna. Bayi memerlukan ASIi yang membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu daya tahan tubuhnya.
Semakin dewasa, sistem kekebalan tubuh terbentuk sempurna. Namun, pada orang lanjut usia, sistem kekebalan tubuhnya secara alami menurun. Itulah sebabnya timbul penyakit degenerative atau penyakit penuaan.
Tiap kali ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Jadi, antibodi merupakan respon terhadap gangguan dari luar, senjata yang dibentuk oleh sekelompok prajurit limfosit B dalam sistem kekebalan.
Antibodi tersusun dari protein, disebut juga sebagai immunoglobulin, disingkat lg, suatu serum protein globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu atau disebut juga antigen, seperti bakteri dan virus penyebab bakteri, dengan cara mengikatkan diri pada antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat membedakan dan melumpuhkannya. Ada lima jenis immunoglobulin, yaitu lgG, lgM, lgA, lgE, dan lgD. lgG adalah antibodi yang paling banyak terdapat dalam darah, sekitar 80 persen.
Antibodi lgG adalah satu-satunya antibodi yang dapat masuk ke dalam plasenta ibu hamil karena kemampuan dan ukurannya yang kecil, sehingga lgG seorang ibu akan membantu melindungi janinnya dari kemungkinan infeksi. Selanjutnya, bayi yang baru lahir dari rahim yang steril tidak mempunyai pengalaman melawan penyakit.
Untunglah, immunoglobulin dalam ASI yang pertama kali, atau dikenal sebagai kolostrum, memberikan bantuan perlindungan terhadap infeksi, sementara bayi memperkuat sistem kekebalannya hari demi hari. lgG mengikuti aliran darah, mempunyai efek kuat antibakteri, melindungi tubuh terhadap bakteri dan virus, serta menetralkan asam dalam racun.
limposit ibarat serdadu atau prajurit yang dihasilkan oleh simsum tulang, disebut limbosit B, sedangkan yang diproduksi dikelenjar timus disebut limfosit T.
Limfosit B memproduksi semacam senjata yang disebut antibodi. Antibodi inilah fungsi yang dijalankan oleh serdadu. Secara keseluruhan, ada tiga fungsi sistem imunitas dalam tubuh. Fungsi pertama, pertahanan alias menangkal tubuh agar tidak sakit. Jika sel-sel imun yang bertugas untuk pertahanan ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan baik, orang akan mudah terkena sakit atau infeksi.
Fungsi kedua adalah keseimbangan tubuh, yaitu membersihkan tubuh dari sel-sel yang sudah tua (mati). Fungsi ketiga adalah perondaan. Dalam tugas ini, sebagian dari sel imun memiliki kemampuan untuk meronda ke seluruh bagian tubuh.
Kerja sistem imun terbagi dalam tiga kelompok. Sistem pertahanan pertama atau awal (kulit, rambut dan air mata), sistem pertahanan nonspesifik atau alamiah (fagositisis, komplemen, lisis), dan sistem pertahanan spesifik atau dapatan (baru bekerja ketika perlawanan sistem imun alami tidak cukup dan berdasar jenis serangan virus atau bakteri).
Jika sistem imun dalam keadaan prima, secara alami seseorang tida akan terkena infeksi atau penurunan sistem kekebalan tubuh. Namun, jika pada saat tertentu serdadu tidak bekerja maksimal, infeksi oleh virus, bakteri, atau jamur, mudah masuk ke dalam tubuh yang diterjemahkan berupa serangan penyakit.
Persoalannya, bagaimana mencegah agar segala bentuk gangguan tidak berubah menjadi penyakit berkepanjangan? Juga bagaimana agar serdadu tetap siaga dan bekerja maksimal?
Manfaat Meniran
Di Thailand, meniran dimanfaatkan untuk mengobati demam dan sebagai diuretic. Dalam Ayuerda, pengobatan tradisional India yang telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun, meniran secara luas dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit kuning (jaundice), diabetes, kencing nanah, gangguan mestruasi, serta kulit bengkak dan gatal-gatal.
Secangkir air rebusan daun meniran bisa untuk mengobati diare. Ini mungkin karena daun meniran mengandung senyawa antibakteri seperti filantin, hipofilantin, nirantin, dan nirtetrakin.
Di Amerika Selatan, meniran digunakan untuk asam urat, mengobati batu ginjal, batu empedu, flu dan demam. Meniran juga sebagai diuretic dan obat infeksi saluran kemih.
Jika sistem imun tubuh sedang loyo, kita sebenarnya punya banyak pilihan untuk mengdongkraknya naik kembali. Secara tradisional, banyak bahan alami yang bisa dimanfaatkan seperti madu alami, pegagan, mahkota dewa, daun dewa, sambiloto, jahe, mengkudu, atau meniran. Tanaman-tanaman ini sudah teruji secara empiris mampu membuat tubuh tetap fit.
Dalam sejarah obat tradisional Indonesia, meniran sebenarnya telah dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit. Dari mulai radang dan batu ginjal, susah buah air kecil, disentri, ayan, penyakit lever, sampai rematik.
Dari ratusan kandungan kimia meniran yang dimanfaatkan hanya flavonoidnya. Pada tanaman lain, flavonoid sejenis ini sebenarnya juga ada. Bedanya, pada meniran, peningkatan aktivitas sitem imunnya ternyata lebih baik.
Flavonoid dari meniran bekerja pada sel-sel tubuh yang menjadi bagian dari sistem imun. Caranya dengan mengirimkan sinyak intraseluler pada reseptor sel, sehingga sel bekerja lebih optimal. Jika sistem imun dalam sel berfungsi memakan bakteri (fagosit) nafsu makan jadi bertambah. Jika fungsinya mengeluarkan mediator yang menambah ketahanan tubuh, hasil pengeluaran akan lebih baik. Atau jika kerjanya mengurai sel lain, prosesnya akan berlangsung lebih mulus. Demikian artikel mengenai manfaat meniran bagi umun tubuh kita, semoga bermanfaat.
Komentar Terakhir