Grapefruit ditemukan di Barbados, sekitar abad ke 18. Nama grapefruit diberikan pada tahun 1814 di Jamaika karena buah ini tumbuh tergantung dan berkelompok bagaikan anggur.

Manfaat: sumber vitamin C yang hebat. Itu sebabnya grapefruit dapat membantu meningkatkan sistem imun, meredakan flu, dan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Fitonutrien dalam grapefruit disebut limonoid, yang merupakan penghambat tumor. Kaya pula akan likopen yang juga memiliki aktivitas antitumor.
grapefruit
Dalam studi pada binatang tampak limonoid membantu melawan kanker di mulut, kanker kulit, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker perut dan kolon ( Usus Besar ). Pektin menjinakkan proses aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), juga mengurangi kadar LDL serta trigliserida, seperti dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Grapefruit merah lebih ampuh dibanding grapefruit putih karena kandungan flavonoid dan anthocyanin-nya lebih tinggi. Konsumsi grapefruit dapat mengurangi risiko batu ginjal karena kalsium oksalat. Studi pada manusia menampakkan grapefruit melemahkan aktivitas enzim pengaktif zat kimia pemicu kanker pada asap rokok.

Buah ini pun membangkitkan kerja enzim di lever yang bertugas mengurus keluar racun penyebab kanker. Naringenin, sejenis flavonoid dalam grapefruit, membantu memperbaiki kerusakan DNA pada sel prostat. Itu hasil studi laboratorium yang dimuat Journal of Nutritional Biochemistry.

Kandungan Gizi: kandungan gizi pada grapefruit adalah Vitamin C, A, serat, kalium, folat, vitamin B5 (pantotenik).

Ingat: zat naringenin dalam grapefruit bila berinteraksi dengan obat bisa bikin masalah. Orang yang minum obat statin sebaiknya menghindari grapefruit karena naringenin bisa meningkatkan kadar statin, yang beredar di dalam tubuh.