Sifat antipenuaan yang dimiliki tanaman ginkgo berasal dari kemampuan memperbaiki peredaran darah. Manfaat inilah yang dipercaya bisa meningkatkan kualitas hidup orang yang mengalami kemunduran daya ingat (pikun) seiring bertambahnya usia. Ginkgo adalah nama tanaman hias besar yang tumbuh subur di daerah beriklim sedang di daratan Eropa dan Amerika Serikat. Ginkgo menarik perhatian para pakar karena kemampuannya untuk memperbaiki peredaran darah yang berkaitan dengan otak dan aliran darah di berbagai bagian tubuh.

Studi tentang efektivitas ginkgo bagi kesehatan telah banyak dilakukan. Ginkgo mempunyai dampak positif bagi penderita dementia (kepikunan), baik karena sirkulasi darah yang memburuk ataupun tanda-tanda awal penyakit Alzheimer. Dari berbagai sumber diketahui, ginkgo mengandung substansi unik yang disebut ginkgolida. Molekul-molekul ginkgolida dapat memblokir kerja platelet activating factor (PAF), jadi ginkgo bersifat antagonis PAF.

PAF adalah pembawa pesan kimiawi yang menyebabkan inflamasi (keradangan), pengerutan pembuluh darah, penggumpalan darah, dan akhirnya mengganggu fungsi otak yang memunculkan kepikunan. Mekanisme PAF dalam menyebabkan terjadinya pembekuan darah dan inflamasi dapat diterangkan sebagai berikut. PAF merangsang konversi fosfolipid menjadi asam arakhidonat, yang kemudian dimetabolisasi ke prostaglandin dan leukotrienes.

Akhirnya prostaglandin dan leukotrienes inilah yang sering diasosiasikan dengan munculnya penggumpalan darah dan inflamasi. Ginkgolida dapat menurunkan agregasi platelet, reaksi alergi, dan inflamasi. Gangguan fungsi otak pada manula seringkali muncul akibat proses oksidasi yang menimbulkan kerusakan. Ginkgo dapat mencegah oksidasi ini karena sifatnya sebagai antioksidan.

Perbaiki Fungsi Mental

Meski efektif bagi peningkatan sirkulasi darah pada manula, sebenarnya ginkgo dapat memperbaiki fungsi mental pada orang yang lebih muda. Fungsi mental yang dimaksud disini khususnya mengangkut aspek memori dan keterjagaan (alertness). Sementara pendapat lain menyebutkan, ginkgo bukan obat ajaib yang dapat meningkatkan daya pikir seseorang. Adalah sangat prematur untuk menyatakan bahwa ginkgo mempunyai kemampuan untuk memperbaiki memori. Uji coba pada tikus yang diberi ginkgo 100 mg/kg berat badan selama 14-18 minggu menunjukkan bahwa tikus percobaan memerlukan waktu lebih pendek untuk mengenal tugas dalam training yang diberikan. Selain itu, tikus tersebut mempunyai performa berulang-ulang yang lebih baik. Ini menunjukkan dampak baik ginkgo bagi memori tikus.

Namun, penelitian lain membuktikan bahwa ginkgo tidak memperbaiki performa tikus dalam passive avoidance test. Dalam penelitian yang kedua ini tikus diberi ginkgo hanya selama 5 hari. Tak heran, ginkgo sering dihubungkan dengan gangguan peredaran darah yang biasa dialami orang lanjut usia akibat pembuluh daranya sebagian telah kaku dan tersumbat. Ginkgo dipercaya mempunyai kemampuan menerobos pembuluh darah yang paling sempit dan paling kecil untuk memberi makan jaringan yang kekurangan oksigen di otak, jantung dan bagian tubuh yang lain.

Dalam melindungi kesehatan otak, ginkgo juga bermanfaat memperlancar aliran darah ke otak guna memperbaiki fungsi saraf (neuronal) dan melindungi dari cedera oleh neurotiksin. Ekstrak ginkgo dapat meningkatkan aliran darah di otak sebesar 70 persen pada orang lanjut usia. Kemampuan sebagai antioksidan dan antiinflamasi memungkinkan ginkgo dijadikan alternatif pengobatan tradisional untuk penyakit asma, alergi dan eksim.

Pengobatan Cina Kuno

Sejak orang Cina mengenal pengobatan herbal, biji ginkgo telah digunakan sebagai bahan obat. Sementara daun ginkgo baru dianjurkan sebagai obat sejak tahun 1509. Dalam pengobatan Cina, daun ginkgo digunakan untuk menyembuhkan penyakit saluran pernapasan (asma, bronchitis, batuk), tekanan darah tinggi, dan disendri. Kadang-kadang daun ginkgo juga digunakan sebagai plester pembungkus luka. Buah ginkgo dimanfaatkan untuk penyembuhan gangguan paru dan jantung. Bijinya, yang disebut pak ko, digunakan untuk mengatasi batuk-batuk, urinary incontinence (ngompol), dan gangguan pada sperma.

Dalam pengobatan Barat, daun ginkgo baru mulai diteliti pada akhir tahun 1950-an di Jerman. Pada dekade terakhir ini ratusan studi yang menyangkut aspek kimiawi, farmakologi, dan efek klinis daun ginkgo telah dilakukan umumnya di Eropa.manfaat ginkgo
Pada tahun 1988 Dr. Corey dari Harvard University, AS, berhasil mensintesis ginkgolida B. sebagai antagonis PAF, ginkgolida B masih dalam penyelidikan berkaitan dengan manfaatnya sebagai obat pencegah penolakan transplantasi organ dan efek buruk keracunan (toxic shock). Peran ginkgolida, sebagia komponen bioaktif dalam mengurangi PAF sangatlah penting. Sebab, meningkatnya PAF umum terjadi pada penderita asma dan pada orang yang mengalami gangguan imunitas, penyebab toxic shock. Dalam kaitannya dengan imunitas, ginkgolida berperan mencegah terjadinya ikatan antar PAF dan dengan reseptor pada permukaan sel darah putih.

Ginkgo menumbuhkan optimis sebagai obat alternatif untuk gangguan cerebral. Di Jerman, ginkgo diizinkan sebagai pengobatan disfungsi cerebral, pendukung dalam pengobatan hilangnya pendengaran karena sindrom servik, dan untuk mengatasi gangguan sirkulasi arteri. Namun, di AS ginkgo masih dipasarkan sebagai suplemen. Dari berbagai sumber.