Gejala Hepatitis B akut secara khusus adalah timbulnya demam, sakit perut di sebelah kanan dan timbulnya warna kuning pada kulit dan terutama pada daerah mata yang seharusnya berwarna putih atau sklera. Meskipun begitu, penderita hepatitis B kronis atau menahun cenderung tidak menampakkan Gejala Hepatitis B tersebut, sehingga resiko penularan penyakit ini kepada orang lain menjadi lebih besar. Oleh karena itu penyakit Hepatitis Bmemang tidak dapat dianggap remeh. Orang yang sebenarnya sudah tertular virus Hepatitis B sering tidak merasakan Gejala Hepatitis B apa pun. Dengan kata lain walau pun virus Hepatitis B ( VHB ) sudah

Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) Sebelum berobat

Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) Sebelum berobat

bersarang di hati si penderita cukup lama, ia tetap dapat hidup normal tanpa terganggu apa pun. Hal ini disebabkan karena hati adalah organ yang tidak cengeng, yang masalahnya akan berbeda jika misalnya terjadi dengan hidung; ia akan langsung menjadi pilek jika terkena virus.

Gejala Hepatitis B kronis antara lain adalah mata kuning, muntah darah, perut membesar, badan lemas dan kaki bengkak. Virus hepatitis B ( VHB ) yang bersarang di hati kemudian tumbuh dan berkembang di dalam organ tersebut dalam waktu puluhan tahun tanpa penderitanya merasakan Gejala Hepatitis B apa pun. Apabila tidak terdeteksi sejak dini, penderita baru menyadari dan merasakan Gejala Hepatitis B ketika penyakit ini sudah sampai pada tahap komplikasi yaitu sirosis atau pengerasan hati dan bahkan kanker hati.

Meskipun tanpa Gejala Hepatitis B yang signifikan, di negara kita, Indonesia, penyakit Hepatitis B sendiri menjadi masalah kesehatan yang cukup serius. Hal ini disebabkan karena jumlah pengidap Hepatitis B di negara ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Ada dua jenis penyakit Hepatitis B yaitu Hepatitis B akut serta penyakit Hepatitis B kronis, yang merupakan Hepatitis B yang paling berbahaya dan dapat menular dengan cepat karena biasanya tidak adanya Gejala Hepatitis B yang dirasakan penderita maupun yang terlihat mata. Menurut data dari WHO dinyatakan bahwa virus Hepatitis B ( VHB ) menular lebih cepat 50-100 kali daripada virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh atau yang lebih kita kenal dengan virus yang menyebabkan penyakit AIDS atau virus HIV.

Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) setelah berobat

Hasil Laboratorium NY. Sri Astuti (Mantan Pasien Hepatitis B) setelah berobat

Penularan penyakit Hepatitis B terjadi melalui kontak darah dan pertukaran cairan tubuh. Kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi tertular Hepatitis B adalah anak yang lahir dari ibu yang mengidap virus HbsAg atau virus yang menandai adanya hepatitis positif, orang-orang yang terinfeksi akibat transfusi darah yang tercemar Hepatitis B, mereka yang sering berganti pasangan seks, mereka yang terbiasa memakai jarum suntik yang tidak steril, tato dan tindik serta berada di lingkungan orang yang tertular tanpa menunjukan Gejala Hepatitis B.

Oleh karena Gejala Hepatitis B tidak dapat langsung dirasakan penderitanya sehingga penderita baru menyadari dan merasakan Gejala Hepatitis B saat penyakit tersebut telah mencapai tahap komplikasi, maka langkah langkah pencegahan harus dilakukan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B. Langkah langkah tersebut misalnya pemberian vaksin – khususnya pada orang orang yang memiliki resiko tinggi terpapar virus Hepatitis B, seperti mereka yang berperilaku seks kurang baik, misalnya homoseksual atau juga mereka yang sering berganti pasangan, pekerja kesehatan, seperti dokter dan perawat serta mereka yang berada di daerah rentan yang memiliki banyak kasus Hepatitis B atau di sekitar orang orang yang menunjukkan Gejala Hepatitis B.