Dari pemeriksaan darah dapat diketahui beragam hal, mulai dari kadar kolesterol, gula darah, SGOT, SGPT, dan lain-lain. Berikut ini, diantaranya, hasil yang didapat bila memeriksakan darah di laboratorium (batas normal yang dipakai adalah batas yang umum digunakan).

1. Pemeriksaan hematologi (sel darah)

  • Hemoglobin adalah pembawa oksigen dalam darah yang menunjukkan adanya kurang darah atau anemia. Batas normal: pria (13-15g/dl), wanita: (12-14g/dl).
  • Eritrosit untuk memeriksa jumlah sel darah merah. Batas normal: pria (4,5-5,5jt/ul), wanita (4-5jt/ul).
  • Leukosit untuk menghitung sel darah putih. Batas normal: 5.000-10.000 ul
  • Hitung jenis leukosit untuk jumlah beberapa jenis sel darah putih yang berguna untuk menunjukkan jenis infeksi, virus, bakteri, dan parasit.
  • Laju endap darah untuk menunjukkan inflamasi atau peradangan dalam tubuh, terutama bila diperiksa secara berkala. Batas normal: pria (0-15 mm), wanita (0-20mm).
  • Trombosit untuk menunjukkan jumlah sel trombosit dalam pembekuan darah. Ini biasanya menurun pada penyakit demam beradarah. Batas normal: 150.000-400.000/ul.

2. Gula Darah.

Pemeriksaan meliputi gula darah sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan, dan kadar gula dalam hemoglobin (HbA1C0). Kedua pemeriksaan terakhir digunakan untuk pemeriksaan detail pada kasus diabetes mellitus. Kadar normal gula darah puasa 65-110mg/dl.

3. Faal hati (liver)

  • SGOT dan SGPT, ini adalah enzim yang terdapat dalam hati dan akan keluar ke darah saat sel-sel hati rusak atau pecah. Peningkatan SGOT dan SGPT yang lebih dari normal menandakan adanya kerusakan sel-sel hati. Batas normal SGOT (0-30U/I) dan SGPT (0-45U/I).pemeriksaan sampel darah
  • Bilirubin total, direct dan indirect, untuk menentukan lokasi gangguan aliran darah, apakah di lokasi sebelum, dalam, atau sesudah organ hati. Batas normal: 0,3-1mg/I
  • Faal hati lainnya (GGT, ALP, Total Protein, Albumin), biasanya digunakan untuk mendiagnosis adanya kelainan atau deteksi lebih lanjut fungsi sel hati.
  • Hepatitis A, B, C antigen, dan hepatitis B antibodi. Peradangan hati ini disebabkan oleh virus yang mudah menular. Hepatitis B kronis berisiko menjadi kanker hati. Pemeriksaan antibodi menunjukkan kadar imunisasi terhadap hepatitis.

4. Faal ginjal

  • Uji ureum dan kreatinin. Kedua pemeriksaan ini mendeteksi kemungkinan penurunan fungsi ginjal. Batas normal uji ureum (20-40mg/dl) dan kreatinin (0,5-1,5mg/dl).
  • Asam urat. Asam urat yang tinggi dapat menyebabkan nyeri sendi dan gangguan fungsi ginjal. Batas normal: pria 3,7-7,6mg/dl, wanita 2,5-6,0mg/dl.

5. Profil Lemak

  • Kolesterol total. Batas normal: 150-200 mg/dl.
  • HDL (High Density Lippoprotein)-kolesterol baik. Batas normal: pria 35-55mg/dl, wanita 45-65mg/dl.
  • LDL (Low Density Lipoprotein)-kolesterol tidak baik. Batas normal: 40-155mg/dl.
  • Trigliserida-lemak darah. Batas normal:20-200 mg/dl

6. Pemeriksaan hormone

  • T4. Hormone yang diproduksi oleh tiroid, berfungsi untuk mengatur proses metabolism tubuh. batas normal: 4,5-10,9 ug/dl.
  • TSH. TSH menstimulasi produksi dan pengeluaran hormone tiroid yang aktif dalam metabolism tubuh, yaitu T4 dan T3. Batas normal: 0,35-5,50 vIU/ml.

Demikian artikel cerita dari setetes darah ini kami sampaikan, semoga bermanfaat.