Dalam rangka Pencegahan Hepatitis B, beberapa vaksin telah dikembangkan dengan menggunakan salah satu protein virus yaitu hepatitis B antigen permukaan atau dikenal sebagai HBsAg. Sebelumnya, vaksin Pencegahan Hepatitis B dibuat dari plasma yang diambil dari pasien yang telah cukup lama terinfeksi virus hepatitis B. Namun sekarang ini, vaksin Pencegahan Hepatitis B lebih sering dibuat dengan memakai teknologi DNA rekombinan. Meskipun begitu, vaksin plasma tetap digunakan sebab kedua jenis vaksin tersebut sama-sama efektif dan aman untuk tindakan Pencegahan Hepatitis B.

Tidak seperti jenis hepatitis A, hepatitis B tidak menyebar melalui makanan dan air, melainkan melalui cairan tubuh. Oleh karena itu Pencegahan Hepatitis B yang paling efektif adalah dengan menghindari penularannya seperti hubungan seksual yang tidak aman, transfusi darah yang telah tercemar virus Hepatitis B, penggunaan ulang jarum suntik yang telah terkontaminasi serta transmisi vertikal selama kelahiran bayi. Bayi sendiri dapat diberi vaksin pencegahan penyakit hepatitis B pada saat lahir.
Pencegahan hepatitis B
Pencegahan Hepatitis B sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:

1. Imunisasi

Imunisasi hepatitis B dapat menjadi salah satu cara yang relatif efektif untuk Pencegahan Hepatitis B selama kurun waktu 15 tahun. Imunisasi hepatitis B pada bayi diberikan sebanyak 3 kali; imunisasi pertama dan kedua diberikan dalam jarak waktu satu bulan, dan imunisasi ketiga diberikan 5 bulan sesudah imunisasi kedua. Imunisasi Pencegahan Hepatitis B ini sebaiknya diberikan sedini mungkin yaitu sebelum bayi pulang dari rumah bersalin. Bagi orang dewasa, sebelum mendapatkan imunisasi mungkin akan diminta melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk melihat tingkat anti HBS, yaitu antibodi terhadap antigen permukaan virus hepatitis B ( HBs-Ag).

Pada dasarnya pemeriksaan ini memiliki tujuan utama untuk melihat apakah orang tersebut telah mempunyai kekebalan terhadap hepatitis B atau belum. Jika diketahui ternyata ia sudah memiliki cukup kekebalan, maka imunisasi hepatitis B tidak dibutuhkan lagi. Meskipun begitu, pada prakteknya, pemeriksaan anti-HBs tersebut jauh lebih mahal daripada harga vaksin pencegahan penyakit hepatitis B, sehingga bagi mereka yang memiliki resiko tinggi tertular virus hepatitis B ( VHB ), imunisasi tersebut bisa langsung diberikan tanpa melakukan pemeriksaan anti-HBs.

Imunisasi pencegahan penyakit hepatitis B bisa langsung diberikan pada kelompok masyarakat yang memiliki resiko tinggi untuk tertular virus hepatitis B ( VHB ), yaitu pada bayi yang baru lahir, anak yang belum mendapat imunisasi Hepatits B, keluarga yang memiliki anggota keluarga yang terinfeksi Hepatits B, para pekerja kesehatan, para pekerja laboratorium, para pekerja seks, pengguna narkoba, orang yang ditato, pasien cuci darah atau mereka yang mendapat transfusi darah.

Program vaksinasi atau imunisasi hepatitis B telah terbukti sangat bermanfaat dalam pencegahan hepatitis B di Taiwan dan serangan kanker hati maupun sirosis. Menurut Komite Pengendalian Infeksi virus hepatitis B ( VHB ) Taiwan, dalam masa 3-4 dekade, penderita infeksi virus hepatitis B ( VHB ) pada anak-anak menurun drastis dari 9,8% menjadi 0,7%. Sedangkan dalam hal kanker hati pada orang dewasa, vaksinasi dapat menurunkan populasi penderita hingga 80-90%. Laporan dari berbagai negara tentang manfaat vaksinasi virus hepatitis B ( VHB ) dalam pencegahan hepatitis B, pada tahun 1991 WHO merekomendasikan program vaksinasi hepatitis B secara integral di semua negara.
vaksin pencegahan hepatitis B
2. Tidak Menggunakan barang secara bersama

Selain dengan melakukan imunisasi atau pemberian vaksin, pencegahan penyakit hepatitis B juga dapat dilakukan dengan cara tidak menggunakan barang secara bersama, khususnya alat-alat kebersihan yang dapat menyebabkan luka, antara lain seperti pisau cukur, gunting kuku, sikat gigi, dan lain sebagainya. Barang-barang tersebut di atas memiliki kemungkinan besar menyebabkan luka atau menjadi media pertukaran cairan tubuh yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi penyakit hepatitis B.

3. Berhubungan Seks Secara Sehat dan Aman

Pencegahan Penyakit Hepatitis B juga dapat dilakukan dengan hanya melakukan hubungan seks yang sehat dan aman. Melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti dapat meningkatkan resiko tertular hepatitis B. Jika salah satu pasangan terinfeski hepatitis B maka sang pria wajib menggunakan kondom saat berhubungan intim.

4. Hindari kontak dengan darah

Ini merupakan hal terakhir yang dapat kita lakukan sebagai Pencegahan Hepatitis B. πŸ™‚