Pada manusia, kolesterol dapat disintesis sendiri di dalam tubuh, yaitu di bagian hati, korteks, adrenal, kulit, usus, testis, lambung, otot, jaringan adipose, dan otak. Sekitar 17 persen dari berat kering otak terdiri atas kolesterol. Dengan demikian, tanpa kolesterol, struktur otak tidak mungkin terbentuk dengan sempurna.

Kolesterol merupakan produk khas hasil metabolisme hewan. Kolesterol hanya terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, telur, susu, otak dan jeroan. Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan kelompok steroid, yaitu suatu zat yang termasuk ke dalam golongan lipid.

Meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetapi dibutuhkan oleh tubuh. manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen (200-300 mg) secara normal berasal dari makanan dan selebihnya disintesis oleh tubuh.apa itu kolesterol

Jika jumlah kolesterol di dalam tubuh kurang, sintesis kolesterol di dalam hati dan usus meningkat untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ lain. Sebaliknya, jika jumlah kolesterol di dalam makanan meningkat, sintesis kolesterol di dalam hati dan usus menurun.

Meskipun tubuh dapat mensintesis kebutuhan kolesterol, kolesterol yang berasal dari makanan memegang peran penting karena merupakan sterol utama di dalam tubuh manusia. Serta komponen permukaan sel dan membrane intraselular.

Penelitian pada tikus menunjukkan, jika hanya terdapat 0,05 persen kolesterol dalam makanan, 70-80 persen kolesterol tubuh akan disintesis di hati, usus halus, dan kelenjar adrenal. Jika kandungan kolesterol dalam makanan naik menjadi 2 persen, biosintesis kolesterol di dalam tubuh menurun menjadi 10-30 persen.

Kolesterol dibutuhkan tubuh antara lain dalam sintesis asam empedu yang diperlukan untuk proses pencernaan lemak atau minyak, sintesis vitamin D, dan sebagai komponen membrane sel. Kolesterol mempunyai peran sangat penting dalam tubuh karena tidak hanya pembentuk membrane sel, tetapi juga pelopor biosintesis umum lain, termasuk hormone seks asam empedu.

Kolesterol merupakan precursor dari pengeluaran asam empedu yang disintesis dalam hati dan berfungsi untuk menyerap trigliserida (triasilogliserol) dan vitamin larut lemak dari makanan, serta sebagai precursor dari hormone steroid, estrogen dan testoteron.

Peran lain kolesterol, yaitu membantu sel saraf menjalankan fungsinya. Bila tanpa kolesterol, koordinasi gerak tubuh dan kemampuan berbicara akan terganggu.

Jenis-Jenis Kolesterol

Bila tubuh dalam keadaan sehat dan konsumsi makanan normal, tubuh cenderung mempertahankan keseimbangan kolesterol. Kolesterol diasup dan disintesis tubuh diubah menjadi jaringan, hormone dan vitamin yang kemudian beredar ke dalam tubuh melalui darah.

Kolesterol tidak dapat larut dalam darah. Agar dapat diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama lemak-lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa yang larut, yaitu lipoprotein.

Kilomikron merupakan lipoprotein yang mengangkut lemak menuju ke hati. Dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan, sehingga terbentuk kembali unsur lemak. Asam lemak yang terbentuk akan dipakai sebagai sumber energi atau bila jumlahnya berlebih akan disimpan dalam jaringan lemak.

Bila asupan kolesterol tidak mencukup, sel hati akan memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (low density lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukannya, termasuk ke sel otot jantung, otak, dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (high density lipoprotein) untuk dibawa ke hati yang selanjutnya akan diuraikan dan dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam empedu.

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL, sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak jahat karena dapat menyebabkan penempelan darah terol di dinding pembuluh darah.

LDL merupakan pembawa kolesterol terbanyak, yaitu sekitar 60 persen dari kolesterol total plasma. Meskipun sering disebut sebagai kolesterol jahat, LDL mempunyai peran penting, yaitu membawa sterol ke jaringan perifer dan digunakan untuk konstruksi membrane atau untuk pembentukan hormone steroid.

HDL adalah partikel lipoprotein yang padat dan kecil, disintesis dalam hati maupun usus. HDL sering disebut sebagai lemak baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Hal tersebut diduga merupakan mekanisme utama HDL dalam melindungi pembuluh darah terhadap terjadinya aterosklerosis.

Lemak baik ini dapat menghilangkan kolesterol dari sel busa pada luka ateroklerosis atau melindungi LDL dari modifikasi oksidasi. Rendahnya kadar HDL di dalam plasma akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apoliprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan kepadatan tinggi atau lebih berat.penyakit kolesterol

Makin Kecil Dan Padat Makin Berbahaya

Menurut pandauan yang dikeluarkan oleh National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI), kadar kolesterol total yang baik bagi tubuh manusia berada di bawah 200 mg/dl, HDL lebih dari 35 mg/dl, dan trigliserida kurang dari 250 mg/dl.

Kadar kolesterol di atas 200 mg/dl dapat menimbulkan ancaman berbagai penyakit, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), stroke dan penyakit jantung koroner.

Menurut sebuah penelitian di AS, penyakit jantung koroner dua kali lebih besar mengancam orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol 200-240 mg dibanding mereka yang kadarnya di bawah 240 mg. ancaman ini akan meningkat menjadi empat kali lebih besar apabila kadar kolesterolnya di atas 300 mg.

Kadar kolesterol dalam darah dapat berubah-ubah setiap waktu tergantung pola makan. Namun, perubahan itu tidak signifikan.

Beberapa faktor yang memengaruhi kolesterol adalah faktor genetik, umur, jenis kelamin dan lingkungan. Kadar kolesterol cenderung meningkat pada orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga, stress dan perokok.

Bagaimana kolesterol menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah? Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam, yaitu intima.

Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya, semakin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam intima. LDL yang demikian tersebut LDL kecil padat. LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama, sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi.

LDL teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk kedalam intima. Selain itu, LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.

Sementara itu, LDL teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar, sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.

Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL yang teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah diri, sehingga jumlahnya semakin banyak.

Kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai karena merupakan cikal bakal proses penyumbatan pembuluh darah, terlebih bila yang meningkat adalah kadar kolesterol LDL.

LDL akan semakin berbahaya bila mempunyai ukuran kecil dengan kepadatan tinggi atau  yang kita kenal sebagai LDL-kecil-padat. Banyaknya LDL kecil padat di dalam darah ditandai oleh tingginya kadar Apo-B dan trigliserida.

Peran Vitamin C

Vitamin C juga mempunyai peran sangat penting untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi. Dalam metabolism kolesterol, vitamin C berperan meningkatkan laju kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu, meningkatkan kadar HDL, dan berfungsi sebagai pencahar, sehingga meningkatkan pembuangan kotoran. Namun, vitamin C hanya bekerja pada orang yang mempunyai kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi.

Jenis vitamin ini juga mempunyai peran penting dalam sintesis kolagen. Padahal, kolagen itu berbentuk serabut kuat dan merupakan jaringan ikat yang penting bagi kulit, otot, pembuluh darah, dan bagian tubuh lainnya.

Hadirnya vitamin C dalam pembentukan kolagen merupakan faktor positif untuk mencegah penyakit jantung koroner akibat kolesterol. Angka kecukupan gizi vitamin C ditetapkan sebesar 60 mg sehari. Meski demikian, kebutuhan itu dapat meningkat sesuai dengan kondisi tubuh setiap orang.

Demikian artikel singkat mengenai kolesterol, penyakit kolesterol, jenis kolesterol dan bagaimana fungsi kolesterol bagi tubuh kita ini kami sajikan, semoga bermanfaat. Dari berbagai sumber.